Posted inKesehatan

Detak Jantung Tidak Teratur atau Berdebar? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Detak Jantung Tidak Teratur atau Berdebar Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jika Anda sering mengalami jantung berdebar, detak jantung tidak beraturan, atau sensasi detak jantung yang kuat di dada dan leher, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter jantung terbaik Surabaya. Meskipun kondisi ini bisa saja bersifat sementara dan tidak berbahaya, pada beberapa kasus, jantung berdebar bisa menjadi gejala dari gangguan kesehatan yang serius.

Apa Itu Jantung Berdebar?

Jantung berdebar atau palpitasi adalah kondisi saat Anda menyadari detak jantung terasa lebih cepat, kuat, atau bahkan tidak teratur. Sensasi ini bisa terasa seperti jantung berdetak kencang, melompat-lompat, atau berdetak tak beraturan. Dalam dunia medis, kondisi ini sering dikaitkan dengan gangguan aritmia, yaitu kelainan irama jantung.

Detak jantung normal orang dewasa saat istirahat berkisar antara 60–100 denyut per menit (BPM). Bila denyut jantung lebih cepat atau lebih lambat dari rentang ini secara terus-menerus, perlu diwaspadai.

Beragam Penyebab Jantung Berdebar

Jantung berdebar bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor ringan hingga kondisi medis yang serius, di antaranya:

  1. Gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari
    Konsumsi kafein berlebihan, merokok, stres berat, kurang tidur, serta aktivitas fisik berat dapat memicu jantung berdebar. Konsumsi alkohol dan makanan tinggi gula atau lemak juga bisa berdampak pada irama jantung.
  2. Faktor psikologis
    Kecemasan, serangan panik, dan stres emosional merupakan pemicu umum jantung berdebar, bahkan pada orang sehat sekalipun.
  3. Perubahan hormon
    Pada wanita, perubahan hormon selama menstruasi, kehamilan, atau menopause dapat menyebabkan detak jantung terasa berbeda dari biasanya.
  4. Kondisi medis tertentu
    • Aritmia (kelainan irama jantung seperti fibrilasi atrium)
    • Hipertiroidisme (kadar hormon tiroid berlebih)
    • Anemia, hipoglikemia, dan dehidrasi
    • Demam atau infeksi akut
    • Penyakit jantung seperti jantung koroner, gagal jantung, atau cacat jantung bawaan
  5. Obat-obatan tertentu
    Beberapa obat flu, asma, antihistamin, atau antidepresan juga dapat mengganggu ritme jantung.

Kapan Harus Waspada?

Jika jantung berdebar disertai dengan gejala seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, atau ingin pingsan, ini bisa menjadi tanda kondisi yang serius dan membutuhkan pemeriksaan segera. Detak jantung yang tidak normal juga bisa menjadi gejala awal serangan jantung atau komplikasi jantung lainnya.

Cara Mengatasi dan Mencegah Jantung Berdebar

Untuk kasus ringan, jantung berdebar dapat diredakan dengan:

  • Menghindari kafein, rokok, dan alkohol
  • Istirahat cukup dan kelola stres dengan relaksasi atau meditasi
  • Cukupi kebutuhan cairan dan konsumsi makanan bergizi seimbang
  • Hindari obat-obatan terlarang atau penggunaan obat tanpa resep

Namun, jika keluhan terjadi berulang atau semakin berat, periksakan diri ke dokter jantung. Pemeriksaan seperti EKG, Holter monitor, atau tes treadmill dapat membantu menilai penyebab pasti dan menentukan pengobatan yang tepat.

Jantung berdebar bisa menjadi hal wajar dalam kondisi tertentu, tetapi jika disertai gejala lain atau terjadi terlalu sering, jangan abaikan. Konsultasi dengan dokter jantung terbaik Surabaya akan membantu Anda mengetahui penyebab pasti sekaligus mendapatkan penanganan yang aman dan tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *