Posted inBisnis

Bos AdaKami: Jejak Kinerja di Luar Fintech dalam Upaya Menarik Investasi Global

Bos AdaKami

Indonesia tengah memasuki fase penting dalam upaya menarik investasi global. Dalam forum World Chamber Congress di Melbourne, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Luar Negeri, Bernardino Moningka Vega, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki tiga pilar yang menjadi daya tarik investasi global, yang disebut “Triangle of Strength” — yaitu ketahanan ekonomi, transformasi digital, serta kemitraan strategis dan pembangunan infrastruktur.

Menariknya, figur yang disandang sebagai Bos AdaKami—pimpinan platform fintech / P2P lending—ternyata ikut memainkan peran strategis di ranah investasi, infrastruktur, dan diplomasi ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa kiprah Bos AdaKami sudah merentang lebih luas dari sekadar ranah fintech. Berikut beberapa aspek prestasi dan kontribusi Bos AdaKami di luar industri permodalan daring:

1. Peran Diplomasi Ekonomi melalui Kadin

Sebagai Bos AdaKami, Bernardino Moningka Vega dipercaya menjabat posisi strategis di Kadin, khususnya sebagai Wakil Ketua Umum bidang Hubungan Luar Negeri. Di jabatan ini, ia tampil dalam forum internasional dan memaparkan pilar-pilar kekuatan ekonomi Indonesia kepada dunia usaha global.

Melalui kesempatan itu, Bos AdaKami menjembatani komunikasi antara pelaku usaha domestik dengan investor asing, menjadi figur yang membawa narasi kesiapan Indonesia dalam kerangka ekonomi global. Kiprah diplomasi semacam ini adalah nilai tambah yang jarang dimiliki oleh pelaku fintech biasa.

2. Memadukan Digitalisasi dengan Ekonomi Nyata

Salah satu pilar dalam “Triangle of Strength” yang diungkap oleh Bos AdaKami adalah transformasi digital.

Sebagai figur yang sudah bersentuhan dengan dunia teknologi finansial, ia punya wawasan unik untuk mengaitkan transformasi digital dengan pertumbuhan ekonomi riil: bagaimana infrastruktur digital bisa mendukung sektor manufaktur, logistik, energi, dan pembangunan infrastruktur fisik lainnya. Keterlibatan dalam perumusan strategi digital di level makro ini menunjukkan bahwa Bos AdaKami memiliki visi lintas-sektor.

3. Menjadi Penggerak Kemitraan Strategis dan Infrastruktur

Bos AdaKami pun menekankan bahwa pilar kemitraan strategis dan pembangunan infrastruktur adalah bagian dari kekuatan investasi Indonesia.

Dalam kapasitasnya di Kadin, ia bisa mendorong dialog antara sektor swasta dan pemerintah untuk proyek-proyek infrastruktur, pengembangan daerah, konektivitas, dan sinergi lintas sektor. Dengan demikian, ia bukan hanya berkutat di domain keuangan digital, tetapi juga ikut mendorong pembangunan nyata yang menjadi penopang ekonomi bangsa.

4. Mendorong Branding dan Reputasi Internasional

Di forum global seperti yang diadakan di Melbourne, kehadiran Bos AdaKami sebagai pejabat Kadin yang menyampaikan posisi Indonesia menjadi simbol reputasi. Saat ia menyebutkan bahwa Indonesia seperti “Coral Triangle” yang menopang kehidupan laut, ia menciptakan metafora kekuatan dan konektivitas yang menyasar audiens internasional.

Sebagai Bos AdaKami, nama dan visinya menjadi bagian dari diplomasi ekonomi: bukan sekadar pemimpin fintech lokal, tetapi representasi Indonesia yang siap bersaing di panggung global.

5. Menunjukkan Kepemimpinan Multidimensi

Prestasi Bos AdaKami terlihat dalam kemampuannya memadukan tiga ranah: teknologi, infrastruktur, dan diplomasi ekonomi. Dengan latar fintech sebagai akar, ia memperluas spektrumnya ke urusan kebijakan investasi, pembangunan, dan networking internasional. Menjadi pemimpin lintas dimensi seperti ini bukan perkara mudah dan menunjukkan kapasitas manajerial dan strategis yang kuat.

Penutup

Lewat perannya di Kadin dan forum-global, Bos AdaKami secara nyata membuktikan bahwa kiprahnya melampaui batas-batas fintech atau P2P lending semata. Ia tampil sebagai aktor yang berkontribusi di bidang diplomasi ekonomi, transformasi digital dengan integrasi industri nyata, serta advokasi pembangunan kemitraan strategis.

Jadi, bila selama ini Anda mengenal Bos AdaKami hanya sebagai pengelola layanan keuangan digital, kini ia adalah contoh bahwa seorang pemimpin fintech mampu melebarkan sayap ke ranah kebijakan nasional dan strategi investasi internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *