Meski masih kalah dengan kota-kota di area tempat Sumatra yang dimaksud tercemar kebakaran hutan, kualitas Jakarta terpantau mencapai level tidaklah sehat (Unhealthy) tiga hari berturut-turut. Bisakah filter udara atau air purifier mengatasinya?
Berdasarkan data situs pemantau udara IQAir, Jakarta sempat mengalami perbaikan kualitas pada Minggu (15/10). Saat itu, indeks kualitas udara (AQI) mencapai 133 (Unhealthy for sensitive groups) lalu polutan mikro PM2.5 mencapai 48,5 µg/m³.
Namun, pada Senin (16/10) AQI Jakarta naik jadi 152 (Unhealthy) dengan PM2.5 57 µg/m³. Selasa (17/10), AQI kembali tak sehat di hitungan 153 lalu PM2.5 59,4 µg/m³; Rabu (18/10) per pukul 15.00 WIB 157 PM2.5 67,4 µg/m³.
Di atas Jakarta memang masih ada Jambi (AQI 213, level bahaya), Palembang, Sumsel (AQI 192, Unhealthy), Pekanbaru, Riau (156, Unhealthy). Namun, ketiganya tambahan lanjut terdampak oleh asap karhutla, bukan asap kendaraan serta diduga polutan dari PLTU.
Polusi udara sendiri berdampak buruk untuk kesehatan di tempat tempat luar dan pada dalam ruang.
Melansir penelitian dari badan perlindungan lingkungan AS (EPA), polusi udara yang dimaksud yang disebut terjadi pada dalam ruang lebih tinggi besar berbahaya 2 hingga 5 kali pada tempat bandingkan polusi udara luar ruangan. Pasalnya, kita mampu menghabiskan 90 persen waktu pada dalam ruangan.
Apa yang tersebut digunakan mampu dilaksanakan warga menghadapi kondisi udara semacam ini?
AirNow, jaringan pemantau udara yang bermitra dengan EPA, menyarankan filter udara yang digunakan mumpuni untuk menyaring polutan yang hal tersebut bahkan sanggup mencapai bagian dalam rumah.
“Tetaplah berada pada dalam dalam ruangan di area tempat area dengan udara yang mana digunakan tersaring. Polusi partikel dapat terjadi dalam area dalam ruangan, jadi pertimbangkan untuk membeli pembersih udara jika Anda tinggal dalam daerah dengan tingkat polusi partikel yang dimaksud dimaksud tinggi,” demikian keterangan AirNow.
Apa kategori filter udara yang mana mana baik?
“Hindari pemanfaatan pembersih udara yang digunakan menghasilkan ozon, yang digunakan dimaksud akan meningkatkan polusi dalam rumah Anda,” menurut keterangan AirNow.
California Air Resources Board (CARB), lembaga perlindungan dari efek polusi udara kemudian perubahan iklim negara bagian California, mengungkap dua jenis teknologi pembersihan udara pada perangkat:
Pertama, Mekanis. Pembersih jenis ini hanya sekali sekadar menggunakan penyaringan fisik, seperti filter berlipat atau filter model HEPA, kemudian tak menghasilkan ozon atau ion.
Kedua, Elektronik. Pembersih udara semacam ini mungkin bisa menghasilkan ozon dalam total kecil, namun sudah diuji kemudian terbukti menghasilkan konsentrasi emisi ozon kurang dari 0,050 bagian per jt (ppm).
Kategori perangkat ini mencakup ionizer, pengendap elektrostatis, PCO, generator hidroksil, perangkat dengan komponen sinar UV, lalu teknologi pembersihan udara elektronik lainnya.
![]() |
Pasar RI
Salah satu pembersih udara yang digunakan digunakan baru tersedia di dalam dalam pasar RI adalah Purefit milik Sharp yang tersebut digunakan dibanderol Rp7 jutaan. Air purifier ini diklaim bisa jadi jadi membersihkan udara dalam rumah hingga partikel terkecil berukuran 0,002 mikron.
“Sharp Purefit bekerja secara efektif 210 persen tambahan tinggi cepat dalam membersihkan udara sekaligus melumpuhkan virus, bakteri lalu debu yang digunakan yang melayang di tempat dalam udara lalu menempel di dalam area perabot rumah tangga,” ujar Yudha Eka Putra, PSG Manager for AC serta Air Purifier PT Sharp Electronics Indonesia, Jakarta, Rabu (18/10).
Sharp Purefit hadir dengan sederet fitur untuk menjernihkan udara di area dalam dalam rumah. Yudha menyebut pihaknya tak lagi bicara udara bersih, tapi udara jernih.
Udara jernih yang digunakan ingin dihadirkan Sharp dalam rumah para pelanggannya diakomodir oleh berbagai sistem filter tiga lapis yang dimaksud mana dimiliki Purefit.
Filter pertama menyaring partikel dengan ukuran tambahan dari 240 mikron. Filter kedua terdiri dari active charcoal menyaring senyawa organik volatil (VOC), bau asap rokok, hingga gas berbahaya lain.
Selain itu, Purefit juga miliki filter Micro HEPA Plus yang tersebut mana diklaim dapat menyaring partikel berukuran sangat kecil hingga 0,002 mikron dengan efektivitas 99 persen. Sebagai perbandingan, virus Covid-19 berukuran 0,1 sampai 0,3 mikron.
Purefit juga dibekali teknologi Plasmacluster 25000 yang tersebut disebut dapat melumpuhkan virus atau kuman yang digunakan digunakan terbang pada tempat udara atau menempel permukaan benda.
Air purifier terbaru ini juga miliki 6 smart sensor yang tersebut digunakan dapat mendeteksi partikel PM 2.5, debu, suhu, kelembapan, cahaya, serta VOC. Purefit juga sudah disematkan smart teknologi, sehingga bisa jadi semata dikontrol dari Smartphone melalui aplikasi Sharp Air Apps lalu Google Home.
Produk ini akan tersedia mulai akhir Oktober dalam dalam beberapa gerai penjualan.